BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Ilmu
adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai
metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan
pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman dan kemasyarakatan
untuk mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberi penjelasan ataupun
melakukan penerapan.
Pendidikan
adalah suatu proses mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik. Ilmu
pengetahuan erat kaitannya dengan obyek pendidikan. Ilmu yang ditransfer
umumnya ilmu pengetahuan yang bersifat memberi pengetahuan peserta didik dengan
harapan peserta didik mampu mengetahui segala macam keadaan alam, sosial dan
kebudayaan yang ada di dunia. Misalnya pada pendidikan formal atau sekolah,
obyek utama dalam proses pendidikan adalah ilmu pengetahuan.
Kenapa
pendidikan itu disebut ilmu? Karena ilmu merupakan obyek utama dari pendidikan.
Tanpa ilmu, segala sesuatu tidak dapat berjalan dengan.misalnya, anak sejak
kecil dididik oleh orang tuanya kalau makan supaya menggunakan tangan kanan,
itulah yang dinamakan pendidikan dan makan menggunakan tangan kanan itulah yang
disebut ilmu karena kalau menggunakan tangan kiri tidak sopan. Contoh lain
misalnya orang melamar pekerjaan, sebelum orang tersebut diterima menjadi
karyawan tetap ia harus ditraining. Training inilah yang dinamakan pendidikan
dan materi-materi yang dilakukan selama training itulah yang disebut ilmu.
- RUMUSAN MASALAH
1)
Apa yang dimaksud dengan ilmu itu?
2)
Mengapa pendidikan sebagai ilmu?
3)
Apa tugas pokok dari pendidikan?
- TUJUAN
Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebgai berikut:
1.
Memahami makna ilmu dari berbagai
kalangan
2.
Memahami pengertian pendidikan sebagai
ilmu
3.
Mengetahui tugas-tugas pokok pendidikan
- MANFAAT
Semoga
dengan disusunnya makalah singkat ini. Dapat membantu para pembaca, khususnya
mahasiswa pendidikan bahasa Indonesia dan sastra daerah untuk memahami lebih
dalam tentang pendidikan dikatakan sebagai ilmu.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu
Ilmu secara Etimologi :Kata ilmu dalam bahasa Arab
"ilm" yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan
penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan,
dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan
sebagainya.
Istilah ilmu merupakan
terjemahan dari bahasa Inggris Science dan berasal dari bahasa Latin Scientia
yang diturunkan dari kata Scire yang berarti mengetahui dan belajar, maka ilmu
dapat berarti usaha untuk mengetahui atau mempelajari sesuatu yang bersifat
empiris dan melalui suatu cara tertentu. Maka ilmu dapat didefinisikan sebagai
suatu eksplorasi kealam materi berdasarkan observasi dan mencari
hubungan-hubungan alamiah yang teratur mengenai gejala-gejala yang diamati
serta bersifat mampu mengujin diri sendiri.
Menurut James Conant,
ilmu adalah suatu deretan konsep dan skema konseptual yang berhubungan satu
sama lain, yang tumbuh sebagai hasil eksperimen serta observasi dan berguna
untuk diamati serta dieksperimenkan secara lanjut. Sedangkan menurut The Liang
Gie, ilmu mengandung tiga hal yaitu pengetahuan, aktivitas dan metode. Ilmu
menurut Henry W. Hophnstone Jr. dalam bukunya yang berjudul “What is
Philosophy?” adalah suatu kumpulan yang sistematis dari pengetahuan yang
dihimpun dengan perantara metode ilmiah. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
(KUBI), ilmu adalah suatu pengetahuan atau kepandaian baik tentang segala yang
masuk dalam jenis kebatinan maupun yang berkenaan dengan keadaan alam, sosial,
dan sebagainya. Sedangkan ilmu yang berarti proses, dimaksudkan bahwa ilmu
bersifat relatif.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan
(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori
yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode
yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti
setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau
ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya
dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan
dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak
matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok
menjadi perawat.Pengertian
Adapun
Pengertian Ilmu Menurut Para Ahli :
- PENGERTIAN ILMU MENURUT MINTO RAHAYU
Ilmu adalah pengetahuan yang telah
disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah
pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis
karena belum dicoba dan diuji
- PENGERTIAN ILMU MENURUT POPPER
ilmu adalah tetap dalam keseluruhan
dan hanya mungkin direorganisasi.
- PENGERTIAN ILMU MENURUT DR. H. M. GADE
Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil
pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia
- PENGERTIAN ILMU MENURUT M. IZUDDIN TAUFIQ
Ilmu adalah penelusuran data atau
informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan
menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya
- PENGERTIAN ILMU MENURUT THOMAS KUHN
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang
menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan maupun
pengembangannya
- PENGERTIAN ILMU MENURUT Dr. MAURICE BUCAILLE
Ilmu adalah kunci untuk
mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
- PENGERTIAN ILMU MENURUT NS. ASMADI
Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan
yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan
terkendali (metode ilmiah)
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang
rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata
langkah sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai
gejala-gejala kealaman dan kemasyarakatan untuk mencapai kebenaran, memperoleh
pemahaman, memberi penjelasan ataupun melakukan penerapan.
Ilmu
mempunyai beberapa karakteristik, adapun karakteristik ilmu menurut beberapa
pakar ilmu dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Randall dan Buchker (1942)
Mengemukakan beberapa ciri umum ilmu diantaranya:
a)
Hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama.
b)
Hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan karena yang
menyelidiki adalah manusia.
c)
Ilmu bersifat obyektif, artinya prosedur kerja atau cara penggunaan metode ilmu
tidak tergantung kepada yang menggunakan, tidak tergantung pada pemahaman
secara pribadi.
b)
Ernest van den Haag (Harsojo, 1977)
Mengemukakan ciri-ciri ilmu, yaitu :
a) Bersifat rasional,
karena hasil dari proses berpikir dengan menggunakan akal (rasio).
b) Bersifat empiris, karena
ilmu diperoleh dari dan sekitar pengalaman oleh panca indera.
c)Bersifat
umum, hasil ilmu dapat dipergunakan oleh manusia tanpa terkecuali.
d)
Bersifat akumulatif, hasil ilmu dapat dipergunakan untuk dijadikan objek
penelitian selanjutnya.
c)
Ismaun (2001)
Mengetengahkan sifat atau ciri-ciri ilmu sebagai berikut:
a)
Obyektif; ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan
tidak berdasarkan pada emosional subyektif,
b)
Koheren; pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan;
c)
Reliable; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat
ukur dengan tingkat keterandalan (reabilitas) tinggi,
d)
Valid; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur
dengan tingkat keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun
eksternal,
e) Memiliki generalisasi;
suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum,
f)
Akurat; penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi,
dan
g)
Dapat melakukan prediksi; ilmu dapat memberikan daya prediksi atas
kemungkinan-kemungkinan suatu hal.
B Pendidikan sebagai ilmu
Pendidikan
adalah suatu usaha untuk membekali peserta didik berupa ilmu, pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat dan lingkungan sekitar.
Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya dilakukan
melalui tiga cara yaitu lisan, tulisan dan perbuatan. Adapun pengertian pendidikan sebagai
ilmu menurut para pakar adalah sebagai berikut:
a. S. Brojonegoro, ilmu pendidikan
yaitu teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan, dalam arti luas ilmu
pendidikan yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam
praktek pendidikan.
b. Carter V. Good,
suatu bangunan yang sistematis mengenai aspek-aspek kuantitatif, objektif dan
proses belajar, menggunakan instrument secara seksama dalam mengajukan
hipotesis-hipotesis pendidikan untuk diuji dan pengalaman seringkali dalam
eksperimental.
c. Imam Barnadib,
ilmu yang membicarkan masalah-masalah umum pendidikan secara menyeluruh dan
abstrak. Ilmu pendidikan bercorak teoritis dan bersifat praktis.
d. Driyarkara, pemikiran ilmiah
yang bersifat kritis, metodis, dan sistematis tentang realitas yang disebut
pendidikan.
Persyaratan
Pendidikan Sebagai Ilmu
Suatu kawasan studi dapat tampil
sebagai disiplin ilmu, bila memenuhi syarat- syarat:
1.1
Memiliki objek studi (formal dan material)
Objek
material ilmu pendidikan adalah perilaku manusia. Objek formalnya adalah
menelaah fenomena pendidikan dalam perspektif yang luas dan integrative.
1.2
Memiliki sistematika
Sistematika
ilmu pendidikan dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
1) Pendidikan sebagai gejala
manusiawi, dapat dianalisis yaitu adanya komponen pendidikan yang saling
berinteraksi dalam suatu rangkaian keseluruhan untuk mencapai tujuan. Komponen
pendidikan itu adalah:
(a)
Tujuan pendidikan,
(b)
Peserta didik,
(c)
Pendidik,
(d)
Isi pendidikan,
(e)
Metode pendidikan,
(f)
Alat pendidikan,
(g)
Lingkungan pendidikan.
2) Pendidikan sebagai upaya sadar
untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia. Menurut Noeng
Muhadjir sistematika ini bertolak dari fungsi pendidikan, yaitu:
(a)
Menumbuhkan kreatifitas peserta didik,
(b)
Menjaga lestarinya nilai insani dan nilai ilahi,
(c)
Menyiapkan tenaga produktif.
3) Pendidikan sebagai gejala
manusiawi. Menurut Mochtar Buchori ilmu pendidikan mempunyai 3
dimensi:
(a)
Dimensi lingkungan pendidikan,
(b)
Dimensi jenis-jenis persoalan pendidikan,
(c)
Dimensi waktu dan ruang.
1.3
Memiliki metode
Memliki metode-metode dalam ilmu
pendidikan:
a)
Metode normative, berkenaan dengan konsep manusiawi yang diidealkan yang ingin
dicapai.
b)
Metode eksplanatori, berkenaan dengan pertanyaan kondisi, dan kekauatan apa
yang membuat suatu proses pendidikan berhasil.
c)
Metode teknologis, berkenaan dengan bagaimana melakukannya dalam rangka
mencapai tujuan yang diinginkan.
d)
Metode deskriptif, fenomenologis mencoba menguraikan kenyataan-kenyataan
pendidikan dan lalu mengklasifikasikannya.
e)
Metode hermeneutis, untuk memahami kenyataan pendidikan yang konkrit dan
historis untuk menjelaskan makna dan struktur dan kegiatan pendidikan.
f)
Metode analisis kritis, menganalisis secara kritis tentang istilah, pernyataan,
konsep, dan teori yang ada dalam pendidikan.
1.4
Sifat-Sifat Ilmu Pendidikan
Sifat – sifat pedidikan ada 4,
yaitu:
a) Empiris, karena
objeknya dijumpai dalam dunia pengalaman.
b) Rokhaniah, karena
situasi pendidikan berdasar atas tujuan manusia tidak membiarkan pesrta didik
kepada keadaan alamnya.
c) Normatif, karena
berdasar atas pemilihan antara yang baik dan yang buruk. Ilmu pendidikan itu
selalu berurusan dengan soal siapakah “manusia” itu. Pembahasan mengenai
siapakah manusia itu biasanya termask bidang filsafat, yaitu filsafat
antropologi. Pandangan filsafat tentang manusia sangat besar pengaruhnya
terhadap konsep serta praktik-praktik pendidikan. Karena pandangan filsafat itu
menentukan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh seorang pendidik atau
suatu bangsa yang melakukan pendidikan.
d)
Histories, karena memberikan uraian teoritis tentang sitem-sistem
pendidikan sepanjang jaman dengan mengingat latar belakang kebudayaan dan
filsafat yang berpengaruh pada jaman tertentu.
Pengembangan Pendidikan
Menurut Van Cleve Morris, fondasi
pendidikan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Fondasi histories dan
filosofis tentang pendidikan,
Sejarawan ingin mengetahui bagaimana kita sampai disini.
Filsuf pendidikan ingin mengetahui bagaimana manusia memikirkan kehidupan
secara keseluruhan akhirnya sejarawan dan filsuf pendidikan berpendapat bahwa
tidak ada guru yang mengetahui apa yang sedang ia perbuat jika ia tidak dapat
melihat pekerjaan profesionalnya dalam konteks suatu lingkungan masa sekarang
mengenal ideologi pendidikan yang berkompetisi.
2.
Fondasi sosiologis dan psikologis.
Ahli sosilogi pendidikan ingin
mengetahui bagaimana dampak masyarakat pada pertumbuhan anak. Ahli psikologi
pendidikan ingin mengetahui apa yang terjadi apabila belajar terjadi dan apa
yang harus dilakukan untuk menjadikan belajar terjadi setiap hari. Akhirnya
ahli sosiologi dan psikologi pendidikan berpendapat bahwa tidak ada guru yang
mengetahui apa yang sedang ia perbuat jika ia tidak dapat mengenal seberapa
banyak anak belajar dan orang lain selain guru, dan memahami teori-teori
belajar yang pokok dimana pengajaran modern didasarkan.
C.
Tugas
Pokok Pendidikan
- Keluarga Tugas Pokok Pendidikan
Keluarga merupakan
lingkungan pertama bagi anak, didalam lingkungan keluargalah pertama-tama anak
mendapatkan pengaruh dasar. Tugas pokok pendidikan keluarga adalah sebagai
berikut
- Memberikan dasar pendidikan agama
Keluarga merupakan
lembaga yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan agama. Keluarga
mempunyai peranan yang sangat penting bagi anak, terutama pendidikan agama.
Anak sejak lahir akan mengikuti agama yang dianut oleh orang tuanya dan mereka
juga akan menganut apa yang dilakukan orang tuanya dalam beribadah. Namun saat
mereka sudah besar kadang ada yang pindah agama, mungkin dengan mereka
berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka dapat mengetahui agama yangbenar
dan sesuai dengan hati nuraninya.
- Menanamkan dasar pendidikan moral pada anak.
Dalam keluarga anak
dididik oleh orang tua melalui nasehat, ataupun melalui contoh-contoh perbuatan
hidup sehari-hari. Dengan begitu, dengan sendirinya anak akan mengikuti apa
yang telah diajarkan oleh orang tuanya. Kalau orang tua memberikan contoh yang
tidak baik, anak juga akan mengikuti apa yang telah dicontohkan kepadanya. Jadi
anak itu baik atau tidak itu tergantung didikan orang tuanya. Jadi didalam
keluarga tertanam dasar-dasar pendidikan moral dimana pendidikan ini tidak
diberikan dengan penerangan atau ceramah tetapi melalui contoh-contoh kongkrit
dalam perbuatan hidup sehari-hari.
- Membentuk dasar pendidikan social
Dalam kehidupan
keluarga ditanamkan rasa tolong-menolong secara kekeluargaan yang dapat
menciptakan ketertiban, kedamaian dan memupuk berkembangnya benih-benih sosial
pada anak.. disini anak diajarkan agar saling tolong menolong. Misalnya anak
dibagi tugas untuk membantu orang tua misalnya membantu menyapu dan memasak.
Anak juga diajarkan bersikap tertib, misalnya kalau setelah pulang sekolah anak
melepas sepatu dan seragam kemudian menaruhnya pada tempatnya. Dengan begitu
kebiasaan yang sudah ditanamkan sejak kecil akan selalu dilakukan dimanapun dia
berada Anak juga diajarkan apabila melihat orang yang membutuhkan bantuan
supaya mereka mau membantu meskipun tanpa diminta untuk membantu.
- Tugas Pokok Pendidikan Masyarakat.
Masyarakat sebagai
lembaga yang ketiga setelah lembaga pendidikan formal (sekolah), akan
memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam proses pembentukan kepribadian
anak. Pendidikan dalam lingkungan masyarakat bersifat lebih terbuka. Bahan yang
dipelajari dapat mencakup seluruh aspek kehidupan, dengan semua sumber belajar
yang ada dalam lingkungannya.
Dalam lingkungan masyarakat, metode pembelajarannya mencangkup semua bentuk interaksi dan komunikasi antar warga masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, menggunakan media cetak maupun elektronik.
Dalam lingkungan masyarakat, metode pembelajarannya mencangkup semua bentuk interaksi dan komunikasi antar warga masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, menggunakan media cetak maupun elektronik.
Para pendidik dalam
lingkungan ini adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang mempuyai kelebihan
dibandingkan peserta didik, yaitu tokoh masyarakat dan para pimpinan informal.
Tugas pokok dari pendidikan masyarakat adalah memberikan pembekalan
keterampilan praktis dan sikap mental yang fungsional serta relevan agar
peserta didik mampu meningkatkan mutu dan taraf hidup serta mampu
berpartisipasi aktif dalam proses pembaruan dan pembangunan, mengenal hal-hal
yang terdapat dalam masyarakat serta bagaimana cara hidup didalam masyarakat
dan memberikan wawasan masyarakat yang mengarah pada diperolehnya lapangan pekerjaan.
Selain itu, masyarakat juga berperan penting bagi pendidikan moral anak. Dengan
demikian, masyarakat harus memberikan contoh moral yang baik bagi anak.
Misalnya tidak berbicara kasar didepan umum. Tidak membuang sampah disembarang
tempat, tidak mabuk-mabukan dan lain sebagainya. Sebab pada hakekatnya sifat
anak akan mencontoh dari apa yang dilihatnya.
- Tugas Pokok Pendidikan Negara/Pemerintah.
Pemerintah mempunyai
hak dan kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi warga negaranya,
sesuai dengan dasar-dasar dan tujuan negara yaitu mengatur kehidupan umum
menurut ukuran-ukuran yang sehat menjadi bantuan bagi pendidikan keluarga dan
dapat mencegah kerugian perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya.
Tugas pokok pendidikan
pemerintah adalah mengembangkan warga Negara Indonesia sesuai dengan falsafah
pacasila; menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME;
berakhlak mulia; menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; memiliki
kesehatan jasmani dan rohani; memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan
bermartabat; memiliki jiwa yang mantap dan mandiri serta memilki tanggung jawab
kemasyarakatan dan rasa kebangsaan agar mewujudkan kehidupan bangsa yang
cerdas.
Dalam upaya mewujudkan
tugasnya, pemerintah mencananakan strategi pembangunan pendidikan dalam langkah
kongkrit dan komprehensif. Strategi pembangunan pendidikan nasional yang dicanangkan
pemerintah meliputi:
a. Pelaksanaan
manajemen otonomi pendidikan
b. Pelaksanaan wajib
belajar
c. Pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum berbasis kompetensi
d. Penyelenggaraan
sistem pendidikan yang terbuka
e. Peningkatan profesionalisme
tenaga pendidikan
f. Penyediaan sarana
dan prasarana belajar yang mendidik
g. Pembagian pendidikan
berkeadilan
h. Pemberdayaan peran serta
masyarakat
i. Evaluasi dan
akreditasi pendidikan secara independent
Jadi pendidikan
merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Tugas
pokok pendidikan adalah:
a.
Mengarahkan peningkatan dan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan,
pengembangan sikap, dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan
diri seorang peserta didik.
b.
Mendidik peserta didik agar tumbuh dan berkembang serta dapat menjalankan
fungsinya sebagai makhluk Tuhan YME, anggota keluarga, masyarakat dan
negaranya.
c.
Memberikan pengetahuan yang perlu dan berguna bagi peserta didik di dalam
masyarakat
BAB
III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Pendidikan merupakan
suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya dilakukan melalui tiga cara yaitu
lisan, tulisan dan perbuatan. Pada dasarnya, pendidikan erat hubunganya dengan
ilmu karena obyek utama dari pendidikan adalah ilmu.
Pendidikan yang
berlangsung beberapa puluh tahun menunjukkan perkembangannya sebagai ilmu yang
semakin mantap, baik dalam artian isi maupun metode. Maka, perkembangan isi
cabang ilmu pendidikan ini selain mengenai perbangdingan sistem pendidikan,
tetapi juga meliputi kaitan atau peranan pendidikan terhadap perkembangan
aspek- aspek kehidupan lai yang meliputi ekonomi, sosial dan politik.
Ilmu pendidikan di
Indonesia saat ini, praktis hanya memperhatikan dan menganalisis persoalan-
persoalan pendidikan formal di sekolah. Perhatian ilmu pendidikan terhadap
masalah- masalah non-formal relatif kecil. Pertumbuhan pendidikan tidak hanya
ditentukan oleh pengalaman- pengalaman pendidikan formal, tetapi juga
dipengaruhi oleh pendidikan non-formal dan informal.Ilmu pengetahuan menurut
sistematikanya dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Ilmu-ilmu murni
adalah ilmu yang mendahului pengalaman atau bebas dari pengalaman. Contohnya
matematika.
2) Ilmu terapan adalah
ilmu yang dikaji berdasarkan pengalaman (empiris), penelitian, pengkajian dan
penyimpulan yang disusun secara teoritis dan dilaksanakan secara praktis.
ilmu pendidikan adalah ilmu yang berdasarkan pengalaman(empiris), pendidikan, rohani, normatif, memiliki obyek yang jelas, dapat diuji kebenarannya dan disusun secara teoritis dan dilaksanakan secara praktis.Sehingga ilmu pendidikan memenuhi kriteria atau syarat-syarat ilmu pengatahuan yaitu:
ilmu pendidikan adalah ilmu yang berdasarkan pengalaman(empiris), pendidikan, rohani, normatif, memiliki obyek yang jelas, dapat diuji kebenarannya dan disusun secara teoritis dan dilaksanakan secara praktis.Sehingga ilmu pendidikan memenuhi kriteria atau syarat-syarat ilmu pengatahuan yaitu:
a. Ilmu pengetahuan
atau ilmu pendidikan yang bersitaf empiris.
b. Ilmu itu bersifat
sistematis
c.
Ilmu itu mempunyai obyek atau lapangan tertentu yang jelas, dapat dipisahkan dari
obyek pengetahuan yang lain
d. Ilmu tersebut
mempunyai metode dan tujuan tertentu
DAFTAR
PUSTAKA
http://blogsedukasi.blogspot.com/2012/05/pendiidkan-sebagai-ilmu.html